Tuesday, September 27, 2005

….….

Kebanyakan dari kita dibesarkan dalam kultur timur dengan kebiasaan dan aturannya. Basa basi merupakan salah satu atributnya. Percaya atau tidak, ini kadang sangat menjerumuskan, baik ke hal yang positif dan (seringkali) hal negatif.

Kebiasaan mengungkapkan apa yang kita rasakan juga merupakan salah satu barriernya. Dan kadang itu benar” tidak menyenangkan
Di mana tidak ada tuh dalam kamus kita untuk bisa langsung menolak, mengemukakan pendapat atau sekedar BICARA…..tentang hal yang kita rasakan akan membawa suasana tidak mengenakan. Diam merupakan cara termudah mungkin jadinya?

Dan kembali, basa basi adalah hal yang tersisa. Walaupun terus terang saya kadang tidak tahu apa orang yang kita hadapi itu sadar atau tidak akan ke-basa basi-an kita.

They say, silence is golden? Geeeez, saya benar” tidak setuju tuh. Walaupun, saya sering terjebak dalam situasi seperti itu. Sebenarnya bisa saja saya memberontak dan langsung saja mengatakan apa yang saya rasakan. Entah kenapa saya malah diam seribu bahasa dan terkesan aman” dan nrimo saja gitu. Padahal hati saya memberontak, menyesal dan kesal sendiri akhirnya.

Why? Yeaaa…mau menyalahkan ajaran yang selama ini diajarkan, mengingat norma, dogma, tata karma, sopan santun dan segala teman”nya itu? “ga sopan kalo ngomong kayak gitu, nanti mereka tersinggung lho, atau...ya udah diemin adja, daripada ribut kan?” masih banyak kata” yang sering saya dengar hanya untuk membuat suasana tidak memanas…aiiih….
menurut saya tidak adil rasanya apabila kita hanya melihat dari sisi norma, kultur, atau adat ketimuran itu sebagai alasannya...

Tapi hal ini kadang memang berbeda dalam kacamata tiap” orang. Saya baru saja dibilang terlalu vocal untuk hal” tertentu, padahal menurut saya, hal ini sudah keterlaluan….

Di mana diam sudah harus dihapus dari kamus kita, nerimo apalagi. Menurut saya diam malah membuat suasana semakin rumit, dan tidak membantu sama sekali.
“itu bukan membantu buat suasana lebih baik, tapi menjerumuskan kalo kita diem adja. Terus terang adja napa??”
masih terngiang nasehat (lebih ke protes siy hehehe) untuk saya,” ya kalo emang gitu rasanya mo diapain lagi? ngapain boong, jujur kadang memang menyakitkan siy. Aren’t u tired of being drama queen for something unworthy?”

Duuuh…..gimana sih membuat suasana lebih better dari sekarang? Saya bener” kehabisan kata” deh.
Niat membantu malah berbalik jadi kacauu…huhuhuhuhu….

Arrrghh..what on earth am I doing here? Eniwei, at least saya sudah memberitahu kalau diam itu tidak selamanya benar, bukan????

No comments: